Progresifitas selalu jadi pertanyaan besar dari terbentuknya sebuah band, malah dari mereka sendiri, akan sejauh mana mereka untuk membuktikan jika mereka tak sekedar latah. Setidaknya itulah tolak ukur yang selalu bisa dilihat dan diikuti dari proses berjalannya sebuah band, apalagi dari sebuah band yang terbentuk dan tumbuh bersama gelombang kelatahan pada sebuah fase skena.
Chicks Brain adalah salah satunya, mereka muncul beberapa tahun lalu, ketika skena Pop/punk, melodic, dan punk rock sedang deras-derasnya di Palembang terkhusus. Di Indonesia juga dengan Rosemary di barisan paling depan. Waktu dimana kamu akan menemukan pensi yang menampilkan band serupa di setiap sekolah di setiap bulannya, menyambangi banyak lapangan futsal dan gedung-gedung serbaguna untuk gigs-gigs mandiri sebelum akhirnya banyak space tadi tidak lagi dibolehkan karena beberapa kerusuhan. Jadi, tidak susah untuk menemukan tempat bersenang-senang bagi kamu yang menyenangi Nofx, Bad Religion, Propagandhi, dan punk rock popular lainnya. Saya yang salahsatunya sangat excited pada gelombang besar itu. Kenapa tidak, Saya cukup menggilai Nofx bagaimanapun.
Chicks Brain adalah salah-satu dari sekian banyak dari deretan band itu, tak terlalu berpengaruh dan timbul, karena itu tadi, mereka hanya salahsatu riak dari gelombang besar kelatahan itu, menganggap mereka biasa saja pada waktu itu? Tentu. Siapa bilang itu hanya sebuah kelatahan? Setidaknya bukan hanya saya, waktu akhirnya juga ikut mengamini. Maaf.
Tadi malam (13/12) saya tersadar saat berdiri bersama crowd ketika giliran Chicks Brain di sebuah studio gigs yang diorganisir kawan-kawan dari skena metal bertajuk Horror Week. Mereka semakin senang, dan menyenangkan, semakin matang dibentuk jam terbang yang semakin tinggi. Begitu santainya mereka memainkan musik mereka di hadapan beberapa orang di kecilnya studio gigs serayak mengalir ke saya secara personal untuk sampai akhirnya terlarut juga dalam kesenangan itu. Menyalurkan energi dengan sangat baik yang sempat saya lupakan dari band serupa mereka. Mereka tampak begitu mengalir dengan management sound yang kian waktu kian membaik, “panggung-panggung” itu sekarang akan selalu jadi milik mereka.
Membawakan hampir 5 atau 6 track jika saya tidak salah, dibuka dengan intro yang selalu mereka bawakan di banyak studio gigs akhir-akhir ini, tak bisa dipungkiri kiblat penuh pada Nofx sudah mereka tunjukkan sedari intro mereka. Yang masih saya tanyakan, apa track ketiga dan keempat yang berbau Ska itu improvisasi untuk mengendalikan crowd yang sangat menyenangi goyangan Ska Punk rock di track kedua? Ato memang itu ada di tracklist mereka malam itu? Jika benar improvisasi, mereka cukup pintar saya pikir. Mereka juga meng-cover salahsatu lagu Rancid dan Propagandhi di sepanjang penampilan mereka. Selain bau keringat yang mulai kental terasa, mereka lebih banyak memenuhi ruangan kecil itu dengan kesenangan, penuh kesenangan, yang sangat tampak dari personil mereka sendiri dan di kerumunan crowd yang tidak terlalu penuh dan banyak goyangan dari para personil Chicks Brain sendiri sepanjang penampilan, benar-benar goyangan yang saya maksud, benar-benar attractive bukan secara eksplisit.
Untuk lirik, selain Hitam Manis (Punkrock Drinking) tentang kopi sebagai minuman favorite mereka yang cukup saya hafal, yang lainnya tak terlalu terdengar jelas. Tapi saya dengar bocoran, lirik-lirik di albumnya nanti akan banyak juga yang cukup serius, tidak terlalu dipenuhi dengan ode-ode euphoria, walau tetap pasti akan disampaikan dengan cara menyenangkan. Semenjak kiblat mereka adalah musik dengan lirik cukup baik, itu sangat bisa terjadi. Semoga. Karena kita selalu tahu, untuk bermain bukan hanya kesenangan yang harus dibawa. Dan semoga mereka cepat menyelesaikan permasalahan packaging yang menghambat rilisnya album mandiri mereka.
Satu yang benar-benar saya dapati dan saya garis bawahi secara personal setelah mereka main tadi malem. Ini Chicks Brain, dan ini bukan bagian dari gelombang kelatahan itu.
Nb: Semua photo diminta dari Die//Ly Work, sebuah grup yang berorientasi penuh dalam hal dokumentasi, terlebih lagi live band. Sialnya mereka tidak hadir di Horror Week kemarin, photo adalah photo lama dari penampilan Chicks Brain di Spektakel Klab. Dan hasil dari kamera handphone saya di Horror Week terlalu jelek untuk di publish.


Tinggalkan komentar