Jika ditanya cerita, ada yang berbeda pesat beberapa bulan terakhiran di tahun 2019. Selain dari beberapa kejutan dari apa yang dikerjakan, atau juga beberapa hal yang tak diharapkan juga datang. Menjalani lagi sebuah hubungan relasi lawan jenis baru jadi cerita berbeda tahun ini. Semua orang, tak keseluruhan tapi tak juga sedikit yang bersinggungan denganku setahun kebelakang cukup tau bagaimana bagian ini benar-benar merepotkanku. Hal-hal yang aku pikir akan mudah dilewati tapi cukup punya cerita berbeda pada nyatanya.
Garis besarnya begitu. Detailnya lebih ruwet.
Hidup berlanjut. Musik terus berputar. Entah bagaimana cara mereka bekerja: track track baru (dan lama) menempatkan dirinya masing-masing pada momen-momen baru dengan sendirinya.
….
Oasis – Half The World Away
Bersikeras meminta menterjemahkan dan menjelaskan video Liam bercerita tentang konflik persaudaraannya, kamu bilang penasaran, sampai disimpan untuk dilihatkan ketika ketemu. Band idola kamu. Susah memang. Usaha kamu cukup keras kalau dipikir, sekeras kamu pikir jika bahasa inggris pasanganmu lebih baik, padahal sama buruknya. Siapa yang tak tahu band legenda besutan dua saudara ini? Yah aku tahu, tapi tak terlalu tahu, baru kamu yang buat aku mendengar ini. Dan hanya satu ini yang aku suka, itupun dengan catatan liriknya diganti : You can give me the dreams that are mine anyway.
Sial – Ikut Rasa Binasa
Kebetulan. Poster show Sial di Kuala Lumpur muncul beberapa hari sebelum keberangkatan kita. Senang bukan main, trip kita akan tetap disisipin gigs, band baru dan cukup kita perhatikan pula sebagai lineup. Paru-paru aku belum sembuh total waktu itu (juga sampai sekarang sepertinya), berjalan kaki menyusuri Petaling Street, naik tangga yang benar-benar tangga ke rooftop lantai 6 untuk sebuah show hardcore/punk agresif; Aku sudah butuh tabung oksigen sepertinya. Nafas aku isi ulang berkali dengan air hangat dari bar malam itu. Gigs pertama yang kita datangi, sebagai pasangan.
Cyndi Lauper – Time After Time
Aku pernah kirim ke kamu ini sebelumnya. Versi Everything But The Girl tapi, favorit dari mixtape yang pernah aku tau sebelumnya, aku lupa lagu ini juga jadi penutup acara dansa Stranger Things Season 2. Kamu tamatkan malam itu, sisa beberapa episode lagi kamu bilang. Karena kita janji mau bersamaan mulai Season 3 yang rilis keesokan harinya.
Naif – Jikalau
Kamu yang kirim duluan. Entah lupa kenapa. Sama-sama memberi sabar. Sama-sama menunggu. Jikalau memang kita sudah sama-sama tau itu kan.
Dialog Dini Hari – Tentang Rumahku
Pertama mendengar ini ketika awal-awal mereka rilis. Gitaris band grunge kenamaan Bali punya projek solo, berbeda sama sekali dengan NAVICULA, Dadang main folk disini. Enak memang, sering diputar waktu mereka rilis, sempat jadi daftarputar favorit juga malah. Tapi dari waktu itu, tak pernah memutarnya lagi secara intens sampai kamu bersenandung di telinga dengan lagu ini di atas motor berkendara dari Padang-Bukittingi. Kamu bilang biar tak terlalu mengantuk, walau akhirnya ketika masuk Padang Kota ketika pulang, kamu hampir tertidur di atas motor.
Dido – Thank You
Lagu ini akrab di telinga, tak pernah tau siapa penyanyinya. Lebih mengira ini lagu Meksiko awalnya. Tak begitu mencari juga, juga tak begitu memperhatikan. Telat kelewatan, aku tau ini setelah dapat dari kamu. I want to thank you for giving me the best day of my life. Oh just to be with you is having the best day of my life
Oh Wonder – Plans
Kamu kirim di hari kita sama-sama bingung, mau mulai dan lanjutin atau sudahi saja. “Suka tapi jauh” — kita berkirim pesan teks satu sama lain. Untuk sampai selanjutnya kita benar-benar mengutuk “Jarak”, dan menempatkannya bukan lagi jadi apa yang kita permasalahkan, mendudukkan “Jarak” (bagi kita) memang pada kodratnya sebagai buah.
Chrisye – Untukku
Hari itu tak jauh berbeda. Dengan tumpukan deadline dan antrian editan, bosan dengan daftar putar harian tentu jadi sesuatu pemakluman. Random memutar lagu-lagu pop 2000 awal Indonesia jadi sesuatu yang menyegarkan ternyata. Saking random-nya sampai pada lagu ini. Aku putar berulang dan aku kirim ke kamu bersamaan. Kita aminin lagu ini sebagai yang sebaiknya tak banyak diputar karena mengesalkan dan juga jadi daftar putar harian karena menggemaskan secara bersamaan. Oh yah, ada ingatan baru ketika mendengar lagu ini sekarang : usaha kamu menyembunyikan muka dan merebut handphone saat lagu ini aku putar ketika kita bangun di pagi aku mengantarmu ke bandara.

Tinggalkan komentar